Lahiran Normal Di Klinik Bidan, Cerita Melahirkan Anak Ketiga

Written By :

Category :

Uncategorized

Posted On :

Share This :

cerita-lahiran-anak-ketiga

Halo Mamah!

Aku mau menceritakan proses melahirkan anak ketiga (hah! udah 3 aja nih?) yang seru. Lahiran normal di klinik bidan masih menjadi birth plan yang aku inginkan.

Aku akan mulai dari hari sebelumnya. Hari Rabu itu aku tiba-tiba ingin sekali makan ikan bakar. Jadi aku minta tolong si mbah (ibu ku) untuk belanja. Ikannya aku masak sendiri karena memang mau aku bumbui sesuai selera aku. Di hari itu aku makan ikan bakar dan sambel terasi, mantap lah pokoknya.

Memang beberapa hari aku sudah merasakan kontraksi palsu. Aku juga sudah lebih sering buang air kecil di malam hari. Tapi yasudah karna masih jauh dari tanggal HPL aku masih santai.

Hospital bag baru terisi keperluan si bayi, sampai malam harinya aku isi dengan baju-baju aku. Aku membereskan sambil bicara ke suami “nanti tolong siapkan dokumen-dokumen, bpjs dan lain-lain ya pak…”

Setelah lelah menyiapkan hospital bag aku lalu tidur. Sampai kebangun di jam 03:00 pagi karena merasa perutku mules. Aku pergi ke toilet. Sempat khawatir terkena diare lagi karena habis makan ikan bakar dan sambal tadi itu kan. Tapi aku lanjut tidur saja.

Kebangun lagi sebelum subuh sekitar jam 04:00 pagi dan merasakan mules lagi. Aku ke toilet lagi tapi hanya buang air kecil. Lalu tiduran lagi, sambil merasa-rasa mules karena sakit perut atau karena kontraksi.

Setelah beberapa lama baru yakin kalau itu kontraksi. Lalu aku hitung jarak kontraksinya masih acak dan aku belum merasakan sakit yang intens. Aku bangunkan suami untuk info kalau aku sudah merasa kontraksi. Aku juga mengabarkan Ibu pengasuh anak-anak. Subuh datang, aku keluar kamar memberitahukan si Mbah.

Saat itu ada deadline kerjasama yang harus di post. Jadi aku sempatkan membuka laptop untuk membuat postingan. Sambil aku juga whatsapp PIC brand karena khawatir setelah melahirkan repot dengan ina inu jadi lupa mengabarkan.

Kelihatan tenang ya? Yaa…karena ini anak ke-3 kebangetan aja kalau aku masih teriak-teriak pas lagi merasakan kontraksi.. Hahaha.

Walau masih aja ada grabak grubuk gemes liat suami yang masih nyantai tidur padahal aku sudah kontraksi. Belum lagi nunggu nyiapin dokumen, perlengkapan suami sendiri dan perlengkapan tambahan lainnya.

Oh iya, hampir lupa saat menunggu subuh itu aku sempat scrolling IG dan lihat konten ibu bidan yang akan bantu aku melahirkan. Aku sempatin balas-balas IGSnya dan tentunya chat pribadi beliau mengabarkan aku sudah merasakan kontraksi.

Targetku berangkat ke klinik jam 07:00 karena lalu lintas pagi hari pasti padat. Dengan segala kerepotan membujuk anak ke-2 untuk tidak ikut ke klinik akhirnya bisa berangkat juga. Anak ke-1? Sudah mengerti malah sudah bisa bantu berdoa.

cerita-lahiran-anak-ketiga

Alhamdulillah tahun ini sudah ada kendaraan sendiri jadi langsung bisa berangkat tanpa menunggu. Aku hanya dengan suami ke klinik. Tapi ada minusnya juga ya kalau cuma berdua. Suamiku kan harus nyetir sementara aku makin lama kontraksinya makin sakit. Suami gak bisa bantu pijat pinggang, paling sesekali pas lagi macet.

Hamdalah sampai klinik dengan selamat langsung VT dan ternyata sudah pembukaan 7. Tapi jujur sakitnya masih bisa ditahan, malah cenderung hilang begitu aku sampai klinik.

Bidanku bilang pembukaan sudah 7 tapi kalau kontraksinya masih belum intens bakal lama stuck. Jadi aku diminta bergerak dan goyang di gymball untuk bantu.

Sampai di jam 10 aku merasakan sakit yang tidak tertahan dan entah setelah berapa kali mengejan 10:35 anak ketigaku lahir. Berasa sekali kalau bayinya besar dan pas IMD ya bener big boy. Wess udah ini mah terima nasib jahitan rasanya swueper lah. Setelah 2 jam bersalin aku pindah ke kamar rawat inap.

Aku melahirkan di Klinik Mutiara Bunda. Aku pernah post review mengenai kliniknya disini. Saat itu tahun 2018 tentu sudah sangat berbeda dengan sekarang. Sekarang kamar rawat inapnya sudah lebih banyak. Di setiap kamar ada toiletnya, jadi nyaman sekali untuk ibu yang baru melahirkan dan pendamping. Interior desain klinik Mutiara Bunda mah wess gak usah diragukan Aesthetic puol. Cantik, rapi, bersih dan tentunya instagramable.

Melahirkan disini sebenarnya ibu sudah tidak perlu membawa banyak perlengkapan. Paling hanya baju ganti untuk pulang dan perlengkapan tambahan untuk si bapak. Sebelum pulang ada sesi pijat post-partum dan sesi foto newborn. Paket lengkap banget sih ini.

Memang yang agak PR itu parkir mobilnya tapi ada mamang parkir yang siap membantu mengarahkan. Ramah-ramah aja sama mamangnya ya supaya langsung sat set diarahkan parkir dimana.

Ini aku spill beberapa foto saat aku melahirkan di Klinik Mutiara Bunda. Kalau mau di spill budget juga boleh tapi langsung japri aja via email atau DM IG @kacamatahayuni oke.

Do you want to collaborate?

If you are interested in collaborating with this blog, don’t hesitate to contact me