Hi beautiful moms!!
Hampir sebulan saya tidak posting blog. Terakhir postingan blog saya cerita penantian HPL di #PreggyJournal saat itu saya sedang galau menanti kelahiran. Walau gak merasa deg-degan tapi galau juga karena rasanya mau buru-buru lahiran kefikiran sisa cuti hamil.
Semenjak usia kandungan 6 bulan saya pindah tempat periksa. Saya memutuskan periksa di bidan Klinik Mutiara Bunda, lokasinya di perumahan Villa Mutiara 2 Cikarang. Memang agak jauh dari rumah tapi tenaga kesehatan bu bidan Siti Rochmah sevisi dengan saya. Beliau selalu kasih tips kehamilan dan jelang kelahiran. Jadi dapat edukasi mengenai kehamilan.
HPL saya adalah 24 Februari 2018, saat periksa ke bidan posisi dan kondisi bayi bagus. Kondisi saya juga Alhamdulillah bagus. Lalu disarankan periksa lagi tanggal 28 Februari 2018. Saat itu saya dapat dukungan positif dan diingatkan untuk bersabar oleh bu bidan. Saat itu saya cek VT (yang rasanya aduhai itu loh), posisi kepala sudah dibawah memang tapi masih jauh.
Lalu saya dan suami pulang. Dijalan saya merasakan perut bagian bawah tidak enak. Sebenarnya sudah dari pagi saya merasa tidak enak, saat tidur siang posisi miring saya merasa ada yang mendorong menyembul diperut. Tapi karena sebelumnya saya hanya merasakan kontraksi palsu ya saya santai saja. Sampai dirumah rasa sakitnya tetap ada. Rasanya seperti mau haid, tapi kadang hilang lalu muncul lagi. Saya masih berfikir itu kontraksi palsu, sampai selepas magrib rasa sakitnya terus datang. Saya WA bu bidan. Lalu pakai applikasi saya hitung jarak kontraksi. Tapi berhubung kami belum berpengalaman ya gak ngerti caranya menghitung kontraksi. Hasil pengamatan kami mah jarak kontraksinya sudah dekat. Tapi memang masih bisa ditahan.
Sampai jam 11 malam lalu muncul flek. Tanda-tanda persalinan kedua nih, fikir saya saat itu. WA bu bidan lagi. Masih diminta santai dan tidur miring kiri. Gak bisa tidur sumvah..setiap mau tidur rasa sakitnya datang. Piye coba. Alhasil bulak balik jalan dikamar aja semaleman. Sampai subuh pas BAK keluar gumpalan darah coklat gitu. Panik dong, langsung telfon bu bid. Masih diminta tenang. Boleh datang jam 9 pagi. Tapi gak kuat nunggu jam 9, akhirnya habis subuh sudah siap-siap menuju klinik. Jaraknya agak jauh dari rumah dan ditambah jalanan pagi hari yang macet. Order GrabCar aja gak ada yang mau ambil. Telfon sana sini cari mobil. Cari supir sih tepatnya. Mobil mah ada punya mertua tapi berhubung ade ipar yang bisa nyetir kerja di Jakarta ya sudah repot deh. Padahal suami punya SIM A loh, ikut kursus nyetir juga tapiii...ah sudah lah jangan dibahas.
Jam 8 pagi kami sampai di klinik. VT masih pembukaan 2. Langsung diminta BAK dan ganti baju. Lalu mulai lah bergerak jalan-jalan dan goyang di atas gym ball. Kalau berasa kontraksi berhenti goyang, posisi badannya dikedepanin sandaran di peanut ball. Dibelakang ada asisten bu bidan yang siap mijit-mijit pinggang. Pijat oksitosin ini benar-benar membantu loh mengurangi sakit kontraksi. Lalu jam 9 VT sudah bukaan 6. Ya pokoknya saya sudah pasrah di VT berulang kali. Untungnya proses persalinan saya termasuk cepat. Jam 10 sudah ada dorongan mengejan. Kepala bayi sudah crowning. Nah..disini lah mulai kehebohan mengejan. Tenaga saya sudah terkuras dari semalam kontraksi. Pagi sarapan bubur hanya beberapa sendok. Sudah gak kefikiran ingin makan apapun. Wong yang dirasa cuma sakit kontraksi. Haha.. Saya pasrah lah harus episiotomi (eh tapi gak kerasa kok pas diguntingnya). Dijahitnya juga udah gak difikirin rasanya. Alhamdulillah bayi perempuan lahir pada jam 10:35 dengan berat 3,7Kg dan panjang 50Cm. Rasa heboh kontraksi dan mengejan itu hilang seketika pas lihat Sabina. Subhanallah siapa yang gak nangis lihat bayi mungil meluk-meluk ibunya. Huhuhu lama ya nak nunggu ketemu kamu.
Saat itu baby Sabina langsung IMD (Inisiasi Menyusu Dini) dan DCC (Delay Cord Clamping) penundaan pemotongan tali pusat. Jadi dari pagi jam 10:30 baru dipotong sekitar jam 19:30. Saya menginap semalam di Klinik Mutiara Bunda (reviewnya akan saya buat terpisah ya). Besok paginya saya sudah boleh pulang.
Tips buat yang mau lahiran normal jangan bayangkan rasa sakit kontraksi tapi persiapkan tenaga untuk mengejan. Banyak minum air madu, usahakan makan dulu apalagi kalau gak sempat tidur pas lagi kontraksi kalla 1. Selebihnya pasrah kepada Yang Maha Kuasa..
Semangat buat para bumil yang sedang menantikan kelahiran sang bayi..